Aksesibilitas Web Huruf Kapital

Pemakaian teks (huruf, kata, kalimat) kapital atau tercetak berukuran besar/'uppercase' mungkin bukan hal penting bagi sebagian pengguna Web. Umumnya, dalam tata bahasa Indonesia, huruf kapital digunakan sesuai kondisi tertentu. Misalnya di tiap awal kalimat, terutama setelah kalimat sebelumnya diakhiri tanda titik, sebagai huruf pertama petikan langsung dalam bahasa percakapan, sebagai kata ganti untuk Tuhan dan yang berhubungan dengan kitab suci. Lengkapnya ada 16 butir cara pemakaian huruf kapital yang dianjurkan. Bisa dilihat di Pemakaian Huruf Kapital dan Miring (id.wikisource.org).

Sebagian pengguna menulis suatu kata dan kalimat dengan huruf besar semua untuk menyatakan ekspresi berteriak, marah, atau sekadar penekanan makna.

Pengguna pembaca layar mendengarnya berbeda

Salah satu peranti lunak pembaca layar proprietari–berbayar, 'Job Access With Speech' (JAWS), kalau tidak salah sejak versi JAWS 4+ sudah punya pengaturan tertentu untuk mampu membedakan dan menyuarakan huruf kapital. Kapital di huruf awal atau satu huruf saja dibaca "caps". Kapital semua di satu kata terdengar sebagai "all caps".

JAWS dan peranti teks-ke-bicara/suara atau 'text-to-speech' lain seperti Odiogo, membaca kata berhuruf kapital semua sebagai suatu singkatan dan mengejanya per huruf.

Beberapa pembaca layar lain mungkin membaca singkatan atau akronim seperti NASA, USA, dan WHO sebagai sebuah kata. Jika bermaksud menyajikan singkatan, beri jeda atau titik di antara huruf tersebut. Bisa juga dengan memakai tag abbr ('abbreviation') yang semantik.

Simpulan

Jadi, untuk alasan aksesibilitas Web, gunakan kata atau kalimat dengan huruf kapital semua jika memang berupa/bermakna singkatan. Sesuai dengan 'best practice' Web Content Accessibility Guidelines (WCAG). Kalau bermaksud menyajikan kata atau kalimat berhuruf kapital yang sekadar untuk presentasional atau memperindah tampilan, gunakan 'Cascading Style Sheet' (CSS) text-transform:uppercase.